Kajian ba’da Maghrib @ MMI.
Komplek Perum De Cassablanca, Cemorokandang.
By. Ust. Muhammad Syukur.
Kamis, 22 Sept 2022.
S A K I T.
Saat ini banyak sekali diantara kita yang sedang diuji oleh sakit.
Yang perlu kita semua pahami adalah :
Sakit ini akan selalu menimpa siapa saja yang Allah kehendaki.
Mulai dari Nabi dan Rasul, sampai kepada manusia siapapun juga.
Misal nya sakit kepala.
Sebagaimana dahulu ibunda ‘Aisyah r.ha dan Rasulullah juga pernah mengalami nya.
Termasuk jika kita mengalami sakit panas demam.
Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Jabir r.a.
Beliau berkata :
“Bahwasanya Rasulullah menjenguk Ummu As- Saib (Ummu Al- Musayyib)”.
Lalu Rasulullah bertanya :
“Apa yang terjadi denganmu wahai Ummu As- Sa’ib, kenapa kamu bergetar ?”.
Ummu Al- Sa’ib menjawab :
“Sakit demam, semoga Allah tidak memberikan keberkahan kepadanya”.
Maka Rasulullah bersabda :
“Janganlah engkau mencela demam. Karena demam itu bisa menghilangkan dosa manusia, sebagaimana kiir (alat yang dipakai pandai besi) bisa menghilangkan karat besi”.
(HR. Muslim)
Lalu apa yang harus dilakukan saat seseorang SAKIT, adalah :
- BERSABAR.
Jika sakit, maka ucapkan do’a :
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa”.
JANGAN PERNAH kita menyalahkan penyebab sakit.
Spt :
- Gara – gara makan ini – itu, saya jadi sakit.
- Gara – gara ke tempat itu, saya jadi sakit.
- Gara – gara bertemu si Fulan, saya jadi sakit.
- Dll.
Karena dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Abu Hurairah r.a.
Rasulullah bersabda :
“Tidak ada penyakit menular dan thiyarah (merasa sial dengan burung dan sejenisnya), dan saya menyukai ucapan yang baik”.
(HR. Muslim).
Maksud hadits ini adalah :
“Penyakit tersebut tidak menular dengan sendirinya, tetapi menular atas ijin dan takdir Allah”.
- IKHTIAR SYAR’I.
Yaitu dengan perbanyak istighfar dan bersedekah.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits.
Rasulullah bersabda :
“Sembuhkan lah orang-orang yang sakit di antara kamu dengan bersedekah”.
(Dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani, dalam kitab Shahih Al-Jami’)
Setelah itu, perbanyak lah mohon ampun & membaca istighfar.
Boleh kita ikhtiar berobat.
Namun minimal di awal kita harus sisipkan utk bersabar.
Agar kita bisa mendapat nilai pahala dan ampunan dari Allah.
Karena yang terjadi kebanyakan adalah :
“Setiap seseorang merasa sakit, maka akan langsung minum obat, sehingga terkesan tidak sabar atas turunnya sakit yang di derita.
Juga dikisahkan tentang seorang petani yang kebun nya rusak ditimpa musibah, karena ia tidak bersedekah kepada orang miskin.
Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Mudah – mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada yang ini, sungguh, kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita”.
(QS. Al- Qalam : 32)
Karena salah 1 berkah dari diberikan sakit adalah :
“Sebagai cara utk menggugurkan dosa, selama ia bersabar”.
Sebagaimana dijelaskan kan dalam sebuah hadist.
Dari sahabat Ibnu Abbas r.a.
Tentang kisah wanita hitam yang sakit ayan (epilepsi) saat menghadap Rasulullah utk memohon kesembuhan.
Namun akhirnya wanita hitam itu memilih utk bersabar, dengan harapan bisa mendapat Surga Nya.
(HR. Al- Bukhari dan Muslim)
.Wallahu a’lam