Kajian Ba’da Subuh @ A. Yani Malang.
Jl. Kahuripan No. 12, Malang.
By. Ust. Dedy Irawan.
Ahad, 03 Juli 2022.
TAKUT KEPADA ALLAH.
Imam Ahmad Rahimahullah berkata :
“Inti / hakekat seorang yang berilmu adalah dengan tumbuhnya rasa TAKUT dirinya kepada Allah”
Hal ini sesuai dengan ayat.
Allah berfirman :
” … Di antara hamba – hamba Allah yang takut kepada Nya, hanyalah para ulama”
(QS. Fatir : 28)
Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata tentang ayat ini, yaitu :
“Ayat ini menunjukkan bahwa setiap orang yang takut kepada Allah, pasti ia orang yang berilmu. Dan itulah yang benar. Bukan menunjukkan bahwa yang berilmu, pasti takut kepada Nya”.
(Dalam Kitab “Majmu’ Fatawa” : 7/ 539)
Begitu pula pendapat dari seorang ulama tabi’in, bernama Mujahid bin Jabir Rahimahullah tentang orang yang berilmu, yaitu :
” Orang yang FAKIH adalah orang yang takut kepada Allah, meskipun sedikit ilmunya. Sedangkan orang yang JAHIL adalah orang yang menentang Allah, meski banyak ilmunya”
(Dalam Kitab “Al Bidayah Wa Al Nihayah” : 9 / 255).
Begitu pula penjelasan Hakekat ILMU menurut sahabat Ibnu Mas’ud r.a adalah :
“Tidaklah ilmu itu dengan banyak meriwayatkan hadits. Melainkan ilmu itu adalah rasa takut kepada Allah”.
(Kitab Az- Zuhud : 185)
Maka seseorang yang dianggap berilmu itu, bukan lah dilihat dari berapa banyak HAPALAN / GELAR nya.
Namun dilihat dari besarnya RASA TAKUT dirinya kepada Allah.
Namun yang paling AFDHOL adalah :
“Seseorang yang banyak ilmu nya, sekaligus besar rasa takut nya kepada Allah”.
Menurut Syaikh Abubakar Abu Zaid Rahimahullah, dimana beliau menukil perkataan dari Imam Ahmad Rahimahullah, bahwa :
“Landasan ilmu adalah rasa takut kita kepada Allah, maka selalu tumbuhkan rasa takut kepada Allah itu, baik di dalam keadaan sembunyi – sembunyi (sendirian) maupun terang – terangan. Dan sebaik – baiknya manusia adalah yang punya rasa takut kepada Allah. Dan tidaklah yang memiliki rasa takut kepada Allah, kecuali orang BERILMU. Maka jangan sampai hilang dari benak kita, bahwa tidak dianggap berilmu apabila tidak mengamalkan”.
(Dalam Kitab “Hilyah Thalibil- ‘Ilmi”).
Maka jangan sampai kita hanya tampak shalih saat di depan manusia saja.
Sementara saat di kesendiriannya justru berkebalikan.
Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah hadits ke 4, dari Kitab Arbain An- Nawawi.
Dari sahabat Ibnu Mas’ud r.a.
Rasulullah bersabda :
” … Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan amalan ahli Surga, hingga jarak antara dirinya dan Surga tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli Neraka, maka masuklah dia ke dalam Neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli Neraka hingga jarak antara dirinya dan Neraka tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dan dia melakukan perbuatan ahli Surga, maka masuklah dia ke dalam Surga”.
(HR. Al- Bukhari dan Muslim).
Dan hadits ini juga dijelaskan dalam hadits lain nya :
Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya ada di antara kalian yang beramal dengan amalan ahli Surga menurut pandangan manusia, padahal sebenarnya ia penduduk Neraka”.
(HR. Muslim)
Hadits di atas ini menjelaskan bahwa :
Bisa jadi ada seseorang yang banyak melakukan amalan Ahli Surga di dalam pandangan manusia di dalam hidupnya.
Namun ternyata ibadah itu TIDAK IKHLAS karena Allah, melainkan karena mengharap materi, riya’, ujub, sum’ah, dll.
Dan Allah tahu itu, maka Allah tampakkan keburukan sifat asli nya.
Dimana ia sedang melakukan amalan ahli Neraka, di saat akhir hayatnya (SU’UL khatimah). Hingga akhirnya ia pun Allah masukkan ke dalam Neraka.
Maka jika kita ingin meraih HUSNUL Khatimah.
Perbaikilah niat amalan kita utk hanya ikhlas kepada Allah (dzahir & bathin), baik disaat sembunyi, maupun terang – terangan, serta dengan amalan yang sesuai tuntunan Rasulullah.
Dan setelah kita mengetahui ilmu, segera kita amalkan.
Karena ilmu itu kelak di akherat juga akan Allah tanyakan
Sebagaimana dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Abu Barzah r.a.
Rasulullah bersabda :
“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, hingga ia ditanya mengenai 4 HAL, yaitu : (1) UMUR nya di habiskan untuk apa, (2) ILMU nya apa telah diamalkan, (3) HARTA nya bagaimana ia peroleh dan kemana ia infakkan dan (4) mengenai tubuh nya untuk apa ia gunakan”.
(HR. At- Tirmidzi)
Menurut Syaikh Abubakar Abu Zaid Rahimahullah.
Korelasi antara ILMU, AMAL & RASA TAKUT kepada Allah, adalah :
“Seseorang tidak bisa mengamalkan ilmu nya, jika ia tidak memiliki rasa takut kepada Allah”.
Karena hanya rasa takut dirinya akan adzab Allah yang akan membuat dirinya beramal.
Perlu kita ingat.
“Hakekatnya dalam hidup ini, kita semua sedang dalam perjalanan menuju Allah”.
Dan bekal menuju Allah itu adalah dengan adanya rasa takut, rasa cinta dan rasa harap kepada Allah.
Ibnu Qayyim Al- Jauziyyah Rahimahullah berkata :
“Hati dalam perjalanannya kepada Allah seperti seekor burung. Jika cinta adalah kepalanya, maka rasa cinta dan rasa takut adalah kedua sayapnya. Disaat kepala dan kedua sayapnya selamat, maka burung itu akan selamat”.
(Dalam Kitab “Madarijus Salikin” : 1/ 513).
Inilah RUKUN IBADAH menurut para ulama.
Yaitu : setiap ibadah yang kita lakukan itu harus menumbuhkan rasa takut, rasa cinta & rasa harap kepada Allah, dalam level yang sempurna.
- Rasa TAKUT akan siksa & adzab Nya.
- Rasa CINTA akan segala nikmat dan rahmat Nya.
- Rasa HARAP agar bisa dimasukkan ke dalam Surga Nya.
Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata :
“Inti ibadah itu adalah dengan adanya rasa tunduk dan cinta kepada Allah, yang sempurna”.
(Dalam kitab “Al- ‘Ubudiyah”)
Yang membuat ibadah terasa hampa (tidak terasa nikmat) itu :
“Disebabkan TIDAK ADANYA rasa takut & rasa cinta kepada Allah”.
Ibnu Qayyim Al- Jauziyyah Rahimahullah dalam kitab nya yang lain.
Beliau mengatakan bahwa TANDA kebahagiaan itu adalah :
- Ketika ia mendapatkan nikmat, maka ia bersyukur.
- Ketika ia mendapat musibah, maka ia bersabar dan berharap jika musibah ini sebagai penghapus dosa.
- Ketika ia melakukan maksiat, maka ia takut & segera beristighfar.
Para ulama membagi TAKUT menjadi 2 TINGKATAN, yaitu :
- Takut karena ADZAB Allah.
Ini adalah tingkatan rasa takut secara umum, bagi seluruh makhluk.
Banyak sekali ayat di dalam Al Qur’an yang menjelaskan tentang betapa dahsyatnya nya adzab Allah kelak.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat – ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam Neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan ADZAB”.
(QS. An- Nisa’ : 56)
Dimana penduduk Surga maupun penduduk Neraka, kelak sudah tidak akan mengalami kematian lagi.
- Sehingga penghuni Neraka kekal dengan siksa dan adzab Allah.
- Sedang penghuni Surga akan kekal dengan segala nikmat Allah.
Dalam ayat lain.
Allah berfirman :
“Di atas mereka ada lapisan – lapisan dari api dan di bawahnya juga ada lapisan – lapisan yang disediakan bagi mereka. Demikianlah Allah mengancam hamba – hamba-Nya (dengan ADZAB itu) : “Wahai hamba – hamba Ku, maka bertaqwa lah kepada Ku”
(QS. Az- Zumar : 16)
Dalam ayat lain nya.
Allah berfirman :
“Maka karena itu rasakanlah. Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu, selain ADZAB”.
(QS. An- Naba’ : 30)
Dalam ayat lain nya :
Allah berfirman :
“Dan orang – orang yang berada dalam Neraka berkata kepada penjaga – penjaga Neraka Jahanam : “Mohonkanlah kepada Rabb mu agar Dia meringankan ADZAB atas kami sehari saja”.
(QS. Ghafir : 49)
Dalam ayat lain nya.
Allah berfirman :
“… orang yang kekal dalam Neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih, sehingga ususnya terpotong – potong ?”
(QS. Muhammad : 15)
Dan orang bertaqwa itu akan memiliki rasa takut kepada adzab Allah, meski ia tidak melihat Allah.
Inilah IMAN.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“(yaitu) : orang – orang yang takut (adzab) Rabb nya, sekalipun mereka tidak melihat Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat”.
(QS. Al- Anbiya : 49)
Dan semua manusia itu pasti akan kembali menuju Allah.
Sebagaimana dijelaskan di dalam ayat.
Allah berfirman :
“Wahai manusia. Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Rabb mu, maka kamu akan menemui Nya”
(QS. Al- Insyiqaq : 6).
Tentang bagaimana dahsyatnya siksa Neraka itu juga dijelaskan di dalam sebuah hadits.
Dari sahabat An Nu’man bin Basyir r.a.
Rasulullah bersabda :
”Penduduk Neraka yang paling ringan siksaannya di Neraka adalah seseorang yang memakai dua sandal Neraka yang memiliki dua tali, kemudian otaknya mendidih karena panasnya, sebagaimana mendidih nya air di kuali. Orang tersebut merasa tidak ada orang lain yang siksanya lebih pedih dari siksaannya. Padahal siksaan nya adalah yang PALING RINGAN diantara mereka”.
(HR. Muslim)
Dari beberapa ayat & hadits diatas, tentang betapa dahsyatnya siksa Neraka kelak.
Harus nya hal ini akan membuat manusia menjadi banyak MENANGIS karena TAKUT akan adzab Nya.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Abu Hurairah r.a.
Rasulullah bersabda :
“Demi jiwaku yang berada di tangan Nya, kalaulah kalian mengetahui apa yang aku ketahui, tentu kalian akan banyak MENANGIS dan sedikit TERTAWA nya”.
(HR. Al- Bukhari)
- Takut karena MENGENAL Allah.
Ini adalah tingkatan takut yang lebih tinggi.
Dimana ini adalah rasa takut bagi golongan orang – orang yang BERILMU dan mengenal Allah.
Sebagaimana dijelaskan di dalam potongan sebuah ayat.
Allah berfirman :
” … janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada Ku”.
(QS. Al- Maidah : 3)
Juga pada ayat lain nya.
Allah berfirman :
” … Di antara hamba – hamba Allah yang takut kepada Nya, hanyalah para ulama”.
(QS. Fatir : 28)
Beda rasa takut (KHAUF) dengan rasa takut (KHASYYAH), yaitu :
- Jika KHAUF itu dari bahasa Arab yang artinya takut.
- Sedang KHASYYAH itu rasa takut yang diiringi dengan ilmu.
Seseorang yang semakin mengenal Allah dengan ilmu nya.
Maka akan semakin besar rasa takut dirinya kepada Allah.
MENGENAL Allah itu, diantaranya adalah :
- Mengenal segala keagungan Nya.
- Mengenal segala kebesaran Nya.
- Mengenal segala nikmat Nya.
- Mengakui bahwa manusia adalah hamba yang lemah.
- Mengakui bahwa manusia sangat butuh taufiq & hidayah Nya.
- dll.
Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah hadits.
Dari ibunda ‘Aisyah r.ha.
Rasulullah bersabda :
” … demi Allah, aku adalah manusia yang paling MENGENAL Allah dan paling TAKUT kepada Nya”.
(HR. Al- Bukhari)
Cara MENUMBUHKAN RASA TAKUT KEPADA ALLAH, diantara nya adalah :
- Selalu mengingat segala kebesaran, kekuasaan, keagungan Allah atas seluruh makhluk Nya.
- Dengan merenungi firman Allah dalam ayat Nya.
- Merenungi ucapan Rasulullah.
Dimana Rasulullah adalah pemimpin orang – orang yang takut & panutan bagi orang yang merendahkan diri. - Tanamkan rasa takut SU’UL Khatimah.
- Takut dari tidak diterima nya amal shalih.
- Mengingat dosa – dosa yang pernah kita lakukan.
- Memperbanyak mengingat KEMATIAN.
- Banyak merenungkan alam kubur dan keadaanya.
- Banyak mengingat hari Kiamat dengan segala kedahsyatan nya.
- Membayangkan kejadian hari Kiamat, seolah – olah kita menyaksikan nya.
- Membayangkan dahsyat nya siksa & adzab Neraka.
KESIMPULAN :
- Seseorang belum dianggap berilmu, sampai ia mengamalkan ilmu nya.
- Seseorang tidak akan bisa mengamalkan ilmu nya, kalau ia tidak memiliki rasa takut kepada Allah.
Sehingga :
RASA TAKUT kepada Allah itu akan menumbuhkan ILMU dan AMAL.
Wallahu a’lam