Kajian Ba’da Subuh @ Al Muttaqien.
Jl. Candi Trowulan No. 65 A, Malang.
By. Ust. Muhammad Syukur.
Kamis, 06 Jan 2021.
Kajian Kitab “Ad Daa’ Wa Ad Dawaa’ “
(Penyakit & Obat nya).
Karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah.
Bab VIII. AL- HUBB (Cinta).
A. Cinta Yang Benar Adalah Meng ESA kan Dzat Yang Paling Dicintai Lagi Tertinggi.
Rasa cinta thd Dzat yang paling dicintai lagi tertinggi & cinta yang semu dalam hati seorang hamba itu tidak akan PERNAH BERSATU.
Bahkan cinta kepada salah 1 nya PASTI akan mengeluarkan kepada yang lain.
Barangsiapa yang seluruh kekuatan cinta nya ditujukan utk Dzat yang paling dicintai lagi tertinggi.
Maka ia menganggap kecintaan kepada selain Nya sebagai suatu kebathilan dan adzab, niscaya dia akan memalingkan cintanya dari selain Nya.
CINTA yang BENAR adalah :
“Peng ESA an terhadap Dzat yang dicintai. Tidak ada sekutu antara Allah dan selain Nya dalam cintanya, karena Allah MEMBENCI hal itu”.
Jika seseorang telah mencintai Allah, maka ia pasti juga akan mencintai kepada hal – hal yang Allah cinta.
Sehingga ia juga akan membenci terhadap hal – hal yang Allah benci.
Jika makhluk saja enggan dan cemburu saat cinta nya disekutukan dengan selain dirinya.
Lalu bgm dengan Dzat yang Maha Tinggi ???
Sudah barang tentu Allah JAUH lebih BERHAK utk cemburu, jika cinta seorang hamba kepada Nya disekutukan kepada hal yang lain.
Maka barangsiapa ada seseorang yang berpaling rasa cinta kepada Allah, dengan berdzikir kepada Nya & rindu perjumpaan dengan Nya.
Maka Allah akan memberi COBAAN kepadanya dengan diberikan RASA CINTA kepada selain Allah.
Berdzikir kepada Allah itu juga salah 1 cara utk menunjukkan cinta seorang hamba kepada Allah.
Karena dengan memperbanyak dzikir kepada Allah, maka hati seseorang akan selalu mengingat Nya.
Sebagaimana hal nya saat ada seseorang yang mencintai sesuatu, pasti ia akan selalu ingin menyebut, mengingatnya, serta tidak akan mau berpisah jauh dengan nya.
Bisa jadi, seseorang tsb akan di ADZAB karena mencintai berhala, salib, api, harta, wanita, hewan ternak, atau pada perkara yang lebih rendah dari semua itu.
Dan atas dasar itu pula, Allah kelak akan meng adzab nya di dunia, di alam barzakh, dan di akherat.
Namun bukan berarti seseorang DILARANG mencintai kepada selain Allah, spt kepada anak, istri, dll.
Namun jangan sampai cinta nya tsb mengalahkan rasa cinta nya kepada Allah.
Sebagaimana dalam riwayat.
Nabi Ibrahim a.s tentu sangat mencintai anak nya, yaitu Nabi Ismail a.s.
“Namun cinta Nabi Ibrahim a.s kepada Allah, JAUH lebih BESAR daripada cinta beliau kepada anak nya, yaitu Nabi Ismail a.s, sampai akhir nya Nabi Ibrahim a.s mengorbankan anak yang sangat dicintai nya”.
Itulah ujian terhadap rasa cinta Nabi Ibrahim a.s kepada Allah.
Begitu pula dalam hal pertemanan.
Jadikan pertemanan itu juga karena Allah
Sebagaimana hadits.
Dari sahabat Abu Hurairah r.a.
Rasulullah bersabda :
Bahwa ada 7 golongan yang dinaungi Allah dalam naungan Nya, pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan Nya
Dimana salah 1 nya adalah
“2 orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena Nya dan berpisah karena Nya”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
Wallahu a’lam