Tadabbur Surah Al- Mu’min (Ghafir) Ayat : 59 – 66

Kajian Ba’da Maghrib @ Al Mukminun.
Jl. Mahakam No. 29, Malang.
By. Ust. Alfin Shahih.
Senin, 11 Okt 2021.

Tadabbur Surah Al- Mu’min (Ghafir).
(Ayat : 59 – 66).

(Pertemuan 08).

Ayat 59 :.

  • Kiamat pasti datang, tidak ada keraguan, namun banyak manusia yang tidak percaya & beriman kepada kebenaran Kiamat itu.

Ayat 60 :

  • Allah berfirman :
    “Berdo’a kepada Ku, niscaya Aku perkenankan do’a kalian”.
  • Sesungguhnya orang sombong adalah yang tidak mau menyembah Allah & akan ditempatkan ke dalam Neraka.

Ayat 61 :

  • Allah jadikan malam utk beristirahat.
  • Allah jadikan siang terang benderang utk beraktifitas.
  • Nikmat & karunia Allah sungguh besar namun justru banyak manusia yang tidak mau bersyukur.

Ayat 62 :

  • Hanya Allah pencipta segala sesuatu dan tiada Tuhan selain Allah.
  • Namun justru manusia banyak yang berpaling dari Allah (atas segala nikmat Nya).

Ayat 63 :

  • Itulah orang – orang yang selalu mengingkari kebenaran ayat – ayat Allah.

Ayat 64 :

  • Allah yang telah menciptakan Bumi utk tempat manusia menetap.
  • Juga Allah ciptakan langit sebagai atap.
  • Allah juga telah menciptakan manusia dengan sebaik – baik rupa.
  • Maha Suci Allah. Rabb seluruh alam.

Ayat 65 :

  • Dia yang Maha Kekal, maka beribadah lah dengan penuh rasa ikhlas hanya kepada Allah.

Ayat 66 :

  • Rasulullah diperintahkan agar jangan pernah menyembah kepada selain Allah dan diperintah utk berserah diri hanya kepada Allah, Rabb seluruh alam ini.

Yang Perlu Di TADABBURI dalam Surah Ghafir, ini adalah :

  1. Berkata Ibnu Jazi Rahimahullah :
    “Mereka yang menyombongkan diri dari beribadah kepada Allah, maksud nya adalah mereka itu enggan berharap kepada Allah”.

Dalam sebuah hadits.
Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa yang TIDAK MEMINTA pada Allah, maka Allah akan MURKA padanya”.
(HR. At- Tirmidzi)

Dalam hadits lain.
Sebagaimana hadits.
Dari sahabat An-Nu’man bin Basyir r.a.
Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya do’a adalah ibadah”.
(HR. Abu Dawud, At- Tirmidzi).

Hamba yang berdo’a itu, menunjukkan bahwa manusia itu rendah, lemah & sangat butuh kepada Allah.

Maka perbanyak lah utk berdo’a.

  1. Berkata Ibnu Katsir Rahimahullah dari pendapat seorang ulama Tabi’in yang bernama Imam Sufyan Ats- Tsauri Rahimahullah berkata :
    “Wahai Dzat, dimana orang yang paling di cintai Nya adalah yang orang paling banyak meminta kepada Nya dan orang yang paling di murkai Nya adalah orang yang paling tidak mau meminta kepada Nya. Tidak ada satupun yang seperti Engkau ya Rabb”.

Makna nya, adalah :
“Allah itu sangat BENCI jika ada manusia tidak mau berdo’a kepada Nya dan Allah sangat CINTA kepada hamba yang banyak berdo’a kepada Nya”.

Dalam sebuah riwayat.
Dari sahabat Sahl bin Sa’ad As Sa’idi r.a.
Beliau berkata :
Ada seseorang yang mendatangi Rasulullah dan bertanya :
“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang apabila aku melakukannya, maka Allah akan mencintaiku dan manusia juga mencintaiku”.

Rasulullah bersabda :
“ (1) Zuhud lah pada dunia, maka Allah akan mencintaimu. (2) Zuhud lah pada apa yang ada di sisi manusia, maka manusia pun akan mencintaimu”.
(HR. Ibnu Majah).

  1. Berkata Syaikh Abdurrahman As-Sa’di Rahimahullah :
    “Orang yang dimasukkan ke dalam Neraka karena malas beribadah & enggan berdo’a / berharap kepada Allah itu kelak mendapat 2 sanksi, yaitu : (1) Akan di siksa di Neraka dan (2) Akan dihinakan”.

Hal itu sebagai balasan atas kesombongan mereka karena malas utk berdo’a kepada Allah.

  1. Berkata Ibnu Asyur Rahimahullah :
    “Allah telah menciptakan Bumi sebagai tempat tinggal yang nyaman, dengan langit sebagai atap nya”.

Makna nya, adalah :
“Allah ingin menunjukkan nikmat Nya kepada hamba Nya, dimana manusia hidup di Bumi dan akan kembali lagi ke Bumi”.

  1. Berkata Al Imam Al Baghawi Rahimahullah :
    “Allah telah menciptakan manusia dalam sebaik – baik nya bentuk penciptaan”.

Dimana manusia ini semua adalah keturunan dari Nabi Adam a.s.

Sebagaimana dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Wahai manusia. Bertaqwa lah kepada Rabb mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya. Dan dari keduanya Allah memperkembang- biakkan laki – laki dan perempuan yang banyak”.
(QS. An- Nisa’ : 1).

Berkata seorang ulama besar sekitar abad ke 3, yaitu Imam Al Muqatil Rahimahullah :
“Allah telah menciptakan dan memperbagus dalam proses penciptaan manusia”.

Berkata sahabat Ibnu ‘Abbas r.a.
“Anak cucu Adam itu diciptakan tegak berdiri, serta makan & minum nya dengan tangan. Sedang selain manusia, rata – rata makan & minum langsung dengan mulut nya”.

Inilah kemuliaan manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya.

  1. Hal – hal baik yang melezatkan & baik utk di konsumsi, itu semua telah Allah limpahkan hanya utk memenuhi segala kebutuhan hidup manusia.
  2. Berkata Imam Al Qurthubi Rahimahullah :
    “Dan aku diperintahkan Allah utk tunduk & menghinakan diri di kepada Allah, penguasa alam semesta”

Cara MENGAMALKAN Ayat dalam Surah Ghafir, ini adalah :

  1. Perbanyak lah utk berdo’a mulai saat ini.
    Sehingga kita BUKAN termasuk hamba yang SOMBONG dihadapan Allah.
  2. Beramal lah kita hari ini, dengan amalan yang menunjukkan KEHINAAN DIRI kita di hadapan Allah.
  3. Tidurlah malam ini lebih awal, agar kita bisa bangun lebih awal.
    Sehingga kita bisa memahami fitrah Allah yang telah menciptakan malam utk istirahat & siang hari utk beraktifitas.

Karena bagi orang tua, siklus biologis jam tidur nya akan semakin berkurang.

TAUJIHAT Ayat, adalah :.

  1. Allah menjelaskan tentang banyak nya nikmat Allah kepada manusia.
    Dengan tujuan nya agar manusia menjadi hamba yang BANYAK BERSYUKUR kepada Allah.
  2. Kiamat itu telah dekat.
    Baik itu Kiamat Kubro maupun Kiamat Sughra (berupa kematian).

Lalu APA yang telah kita PERSIAPKAN ???

  1. Berusahalah meng ikhlaskan seluruh ketaatan kita, semata – mata karena Allah.

Rasulullah pernah berpesan kepada sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.
Ikhlaskanlah kau dalam amal agama, maka akan cukup bagimu amalmu meskipun sedikit”.

(Bersambung pada pertemuan selanjutnya).

Wallahu a’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *