3 NASEHAT RASULULLAH UNTUK MENJEMPUT KEAJAIBAN.

Bismillah.

Kajian Spesial Ashar @ Abdullah PJ.
Komplek Perum Permata Jingga, Tunggul Wulung.
By. Ust. Hanan Attaki.
Ahad, 25 Des 2022.

3 NASEHAT RASULULLAH UNTUK MENJEMPUT KEAJAIBAN.

Ada sebuah riwayat kisah :

Dikisahkan ada seorang kakek tua.
Ia mendatangi Rasulullah, dengan wajah penuh rasa sedih dan gelisah.

Setelah selesai shalat.
Kakek tua itu lalu bertanya kepada Rasulullah :
“Wahai Rasulullah, jika ada seorang hamba yang menghabiskan hidupnya dengan semua dosa sampai tua. Dimana tidak ada dosa yang tidak pernah tidak dilakukan nya, seolah – olah dosa itu bisa dibagi ke semua makhluk di dunia. Apakah orang tsb masih berhak mendapat Rahmat dari Allah ?”.

Rasulullah terdiam & tidak langsung menjawab pertanyaannya.
Rasulullah merasa sangat prihatin dengan keadaan kakek tua tsb.

Hingga akhirnya turun wahyu Allah kepada Rasulullah di dalam ayat.
Allah berfirman :
“Katakanlah : “Wahai hamba – hamba Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, JANGANLAH kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa – dosa SEMUA nya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
(QS. Az- Zumar : 53).

Mendengar ayat ini, akhirnya kakek tua ini pamit meninggalkan Rasulullah dengan perasaan penuh bahagia, sambil mengucapkan Allahu Akbar berkali – kali.

PELAJARAN DARI AYAT ini, adalah :

  • Setiap manusia, PASTI pernah melakukan dosa & maksiat.
    Karena semua manusia hakekat nya adalah seorang PENDOSA.
  • Bahkan kepada orang yang tampak shalih sekalipun.
    Pasti ia pernah melakukan dosa & maksiat di dalam hidupnya.
    Hanya Allah masih MENUTUPI AIB nya saja.
  • RAHMAT Allah sangat LUAS.
    Dimana Allah tetap memanggil setiap manusia yang berdosa dengan sebutan “hamba”.
  • Allah tidak pernah memanggil hamba Nya yang penuh dosa dengan sebutan “PENDOSA”.
    Sekalipun hamba Nya tsb telah melakukan dosa yang sangat besar & dilakukan secara berulang – ulang.
  • Allah akan selalu mengampuni SELURUH dosa setiap manusia.
  • Bahkan Allah akan mengampuni pelaku dosa syirik, selama pelaku dosa syirik ini TELAH BERTAUBAT, sebelum ia wafat.

(Kecuali jika pelaku syirik tsb mati, sebelum ia sempat untuk bertaubat).

  • Namun sayang nya, banyak sekali manusia yang justru SANGAT CEPAT berputus asa untuk bertaubat kepada Allah.
  • Padahal Allah TIDAK PERNAH sekalipun BERPUTUS – ASA untuk mengampuni dosa hamba Nya, yang ingin bertaubat & kembali kepada Nya.

Hal ini dikarenakan Allah memiliki sifat GHOFFAR & GHOFFUR.

Lalu apa bedanya ???

  • AL- GHOFFAR.
    Yaitu : Allah akan tetap mengampuni dosa seorang hamba, meski dosa tsb BANYAK & dilakukan BERULANG – ULANG.
  • AL- GHOFFUR.
    Yaitu : Allah akan tetap mengampuni dosa seorang hamba, meski SEBESAR apapun dosa yang dilakukan nya.
  • Allah juga akan selalu mengampuni dosa hamba Nya yang dilakukan siang & malam.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Abu Musa r.a.
Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan Nya di waktu malam untuk menerima taubat seseorang yang berbuat kesalahan di waktu siang, dan juga membentangkan tangan Nya di waktu siang untuk menerima taubat seseorang yang berbuat kesalahan di waktu malam, sampai matahari terbit dari arah barat”.
(HR. Muslim).

  • Seorang ulama berkata :
    “Awal dari kebaikan hidup adalah dengan meninggalkan dosa, yaitu dengan memperbanyak membaca istighfar & bertaubat”.

3 NASEHAT RASULULLAH dari kisah ini, adalah :.

  1. Tetaplah BERHARAP atas rahmat & ampunan Allah
  • Tetap berharap atas besarnya rahmat dan ampunan Allah.
    Karena Allah Maha Penyayang & Maha Pengampun.
  • Tetap berharap kepada Allah, meski kita memiliki banyak dosa.
    Karena Allah memiliki sifat Ar- Rahman, Ar- Rahim, Al- Ghoffar, Al- Ghoffur.
  1. Jangan pernah MEREMEHKAN kebaikan, meski pun kecil
  • Jangan pernah meremehkan kebaikan, meskipun hanya sebesar biji dzarrah.
    Sehingga JANGAN PERNAH untuk menunda sebuah kebaikan.
  • Jangan pernah meremehkan amalan, meski hanya amalan yang ringan.

Misalnya :

  • Amalan senyum kepada orang lain.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Abu Dzarr r.a.
Rasulullah bersabda :
“Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun, meskipun kau bertemu dengan saudaramu dengan wajah berseri – seri”.
(HR. Muslim).

  • Amalan dengan memperbanyak berdzikir.
    Meskipun dengan kalimat dzikir yang ringan.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Abu Hurairah r.a.
Rasulullah bersabda :
“Ada 2 kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan, dan disukai Ar Rahman, yaitu : “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung)”.
(HR. Al- Bukhari dan Muslim)

Juga dijelaskan di dalam hadits lain nya.
Dari sahabat Abu Musa r.a.
Beliau berkata :
Rasulullah berkata kepadaku :
“Maukah aku tunjukkan kepadamu salah 1 dari simpanan Surga ?”

Sahabat Abu Musa menjawab :
“Tentu, wahai Rasulullah”.

Rasulullah bersabda :
“ Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)”.
(HR. Al- Bukhari dan Muslim).

Dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Abu Hurairah r.a.
Rasulullah bersabda :
“Orang beriman yang miskin akan masuk Surga sebelum orang – orang kaya, yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun”.
(HR. Ibnu Majah).

Beda antara MISKIN & FAQIR.

  • MISKIN adalah :
    Kondisi seorang hamba yang keadaan ekonomi nya sulit.
  • FAQIR adalah :
    Kondisi mental / psikis dari seseorang yang MERASA selalu kekurangan.
  • Sehingga sering kita melihat, banyak orang kaya, namun faqir, sehingga hidup nya menjadi stress & tidak bahagia.
    Dikarenakan ia selalu merasa KEKURANGAN.
  • Sebaliknya banyak pula orang yang hidupnya tampak miskin, namun ia bahagia.
    Karena ia MERASA CUKUP dengan rejeki yang telah Allah tetapkan.
  1. Belajar HUSNUDZON kepada Allah.

Selalu belajar untuk berbaik sangka (HUSNUDZON) kepada Allah, dalam segala keadaan.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah hadits Qudsi.
Dari sahabat Abu Hurairah r.a.
Rasulullah bersabda, Allah berfirman :
“Aku sebagaimana prasangka hamba Ku kepada Ku”.
(HR. Al- Bukhari dan Muslim).

Jangan pernah sedih, disaat do’a kita belum Allah kabulkan.
Karena kita TIDAK PERNAH TAHU, apa hikmah dari setiap kejadian.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
(QS. Al- Baqarah : 216)

Termasuk belajar untuk tetap HUSNUDZON dalam menerima setiap MUSIBAH yang kita alami.

Dikarenakan :

  • Bisa jadi musibah yang kita alami itu, sebagai cara Allah utk menggugurkan dosa kita.
  • Bisa jadi dengan musibah ini, adalah cara Allah untuk memberi kita ganti yang LEBIH BAIK lagi.

Yaitu dengan memperbanyak membaca do’a yang Rasulullah ajarkan :

“Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khairan minhaa.

“(Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali kepada Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah GANTI dengan yang LEBIH BAIK)”.

Wallahu a’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *