Tiga Bentuk Kedzaliman

Bismillah.

Khutbah Jum’at @ Al A’raaf.
Jl. Danau Limboto Utara A4- K, Sawojajar.
By. Ust. Muhammad Arief Hidayat.
Jum’at, 02 Des 2022.

3 BENTUK KEDZALIMAN.

Perbanyaklah rasa syukur, atas NIKMAT TERBESAR yang telah Allah berikan kepada kita semua.

Yaitu :

  • Nikmat hidayah ISLAM.
  • Nikmat hidayah IMAN.
  • Nikmat hidayah IHSAN.

Karena jika manusia ingkar terhadap segala nikmat yang telah Allah berikan kepadanya, maka sungguh adzab Allah teramat pedih.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Dan (ingatlah) ketika Rabb mu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepada mu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat Ku, maka pasti adzab Ku sangat berat”.
(QS. Ibrahim : 7).

Dan sebagai wujud rasa syukur atas nikmat itu, maka kita harus selalu bertaqwa kepada Allah.

TAQWA yang sebenar – benarnya kepada Allah, dengan penuh rasa takut akan adzab Allah.
Yaitu dengan menjalankan segala perintah Nya, serta berusaha utk menjauhi segala larangan Nya.

Karena sebaik – baik nya bekal menghadap Allah kelak di akherat adalah TAQWA.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“… Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik – baik bekal adalah taqwa. Dan ber TAQWA lah kepada Ku, wahai orang – orang yang mempunyai akal sehat”.
(QS. Al- Baqarah : 197)

Allah dan Rasulullah selalu mengajarkan agar kita anti terhadap kedzaliman, semampu yang kita bisa.

Karena sekecil apapun perbuatan kita, akan tetap dimintai pertanggungjawaban Allah di akherat kelak.

Dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Anas bin Malik r.a.
Rasulullah bersabda :
“Kedzaliman dibagi 3, yaitu : (1) Kedzaliman yang tidak akan diampuni oleh Allah, (2) Kedzaliman yang akan diampuni oleh Allah, dan (3) Kedzaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah. Adapun dzalim yang tidak akan diampuni oleh Allah adalah perbuatan SYIRIK. Allah berfirman : “Sesungguhnya syirik adalah kedzaliman yang amat besar”. Adapun kedzaliman yang diampuni oleh Allah adalah dzalim nya manusia pada dirinya sendiri, yakni lalainya pada hak antara mereka dan Rabb nya. Adapun kedzaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah dzalim nya manusia pada saudara nya yang lain sampai mereka saling memaafkan”.
(HR. Thoyalisi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani, dalam kitab “Al- Ahadits Ash- Shahihah”).

Dari hadits diatas dijelaskan bahwa :
KEDZALIMAN ADA 3, yaitu :

  1. Kedzaliman yang TIDAK AKAN DIAMPUNI oleh Allah.

Perbuatan dzalim ini adalah SYIRIK.
Yaitu : perbuatan dengan menyekutukan Allah.

Hal ini juga dijelaskan di dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya : “Wahai anakku. Jangan lah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar – benar kedzaliman yang besar”.
(QS. Luqman : 13)

Hindari perbuatan syirik.
Dimana SYIRIK terbagi 2, yaitu :

  • Syirik BESAR
    Yaitu : menyembah kepada selain Allah.
    Spt : menyembah patung, berhala, dll.
  • Syirik KECIL.
    Yaitu : berupa sifat riya’, sum’ah.

Dimana sifat yang membuat seseorang ingin disanjung dan dipuji oleh manusia, atas amal perbuatannya.

Dosa syirik tidak akan Allah ampuni, hingga pelaku nya bertaubat dan mohon ampun kepada Allah.

Selain merupakan dosa besar, SYIRIK juga termasuk di dalam 7 Dosa Yang Membinasakan.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah hadits di dalam kitab Al- Kabair, karya Imam Adz Dzahabi Rahimahullah.

Dari sahabat Abu Hurairah r.a.
Rasulullah bersabda :
“Jauhilah 7 dosa besar yang membinasakan”.

Mereka bertanya :
“Wahai Rasulullah, apa saja 7 dosa besar yang membinasakan itu ?”.

Rasulullah menjawab :
” (1) Menyekutukan Allah, (2) Sihir, (3) Membunuh jiwa yang Allah haramkan tanpa alasan yang haq, (4) Memakan RIBA, (5) Memakan harta anak yatim, (6) Lari dari medan perang, dan (7) Menuduh wanita mu’min baik – baik yang lengah melakukan perzinaan”.
(HR. Al- Bukhari dan Muslim).

Maka bersihkan diri kita dari segala bentuk kesyirikan kepada Allah ini.

Agar kelak kita bisa mendapat ridha Allah & dimasukkan ke dalam Surga Nya.

  1. Kedzaliman yang AKAN DIAMPUNI oleh Allah.
    Yaitu : kedzaliman manusia pada dirinya sendiri, yakni lalainya pada hak antara mereka dan Rabb nya.

Sebagaimana kisah Nabi Adam a.s dan ibunda Hawa.

Yang terusir dari Surga, karena telah melanggar perintah Allah, dengan memakan buah dari pohon terlarang, karena bujukan dari syaitan.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Dan Kami berfirman : “Wahai Adam. Tinggallah engkau dan istrimu di dalam Surga, dan makan lah dengan nikmat berbagai makanan yang ada di sana sesukamu. Tetapi janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang – orang yang dzalim”.
(QS. Al- Baqarah : 35).

Kemudian Nabi Adam a.s dan ibunda Hawa segera menyadari kesalahan nya.

Lalu berdo’a memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan nya.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Keduanya berkata : “Ya Rabb kami, kami telah mendzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi”.
(QS. Al- A’raf : 23)

Maka perbanyak muhasabah atas segala kekurangan dari semua amal perbuatan kita.

Lalu memohon ampunan kepada Allah, atas segala kesalahan kita selama ini.

  1. Kedzaliman yang TIDAK AKAN DIBIARKAN oleh Allah.
    Yaitu : kedzaliman seseorang pada saudaranya yang lain, sampai mereka saling memaafkan.

Di dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“(Luqman berkata) : “Wahai anakku. Sungguh, jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di Bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah Maha Halus, Maha Mengetahui”.
(QS. Luqman : 16)

Dari ayat ini dijelaskan bahwa TIDAK ADA 1 pun perbuatan kita, yang lepas dari balasan Allah kelak.
Baik itu perbuatan baik maupun perbuatan kejahatan.

Sebagaimana dijelaskan di dalam ayat lain nya.
Allah berfirman :
“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasan nya (7)”.

“Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasan nya (8)”.
(QS. Az- Zalzalah : 7 – 8)

Dan saat manusia kelak dibangkitkan itulah, maka kita semua akan mempertanggungjawabkan atas semua perbuatan kita semasa hidup di dunia.

Disaat itu sudah tidak berguna lagi harta, tahta, jabatan yang dulu bisa digunakan manusia utk membeli apapun.
Termasuk membeli HUKUM dan KEADILAN dunia.

Karena disana Allah yang menjadi hakim yang adil.

Sebagaimana dijelaskan di dalam ayat.
Allah berfirman :
“Bukankah Allah hakim yang paling adil ?”.
(QS. At- Tin : 8)

Maka berusahalah agar kita bisa menghindari dari 3 kedzaliman ini selama di dunia.

Agar kelak kita termasuk di dalam golongan hamba – hamba Allah yang beruntung di akherat kelak.
Aamiin 🤲

Wallahu a’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *