Kajian Kitab “Al- Wabilush Shayyib”, Karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah – Ust. Rifky Ja’far Thalib

Kajian Ba’da Maghrib @ Al Mukminun.
Jl. Mahakam No. 29, Malang.
By. Ust. Rifky Ja’far Thalib.
Kamis, 28 Juli 2022.

Kajian Kitab “Al- Wabilush Shayyib”.
Karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah.

(Pendahuluan).

Perbanyak bersyukur atas segala nikmat.
(Baik nikmat dzahir, maupun nikmat bathin).

Inilah bukti keadilan Allah.
Karena bisa jadi ada orang yang diberi nikmat dzahir, namun bathin nya tidak mendapat nikmat.

(Kembali ke tema).

Ini adalah kitab yang membahas tentang banyak nya keutamaan dari BERDZIKIR.

Dzikir adalah merupakan salah 1 ibadah yang utama, namun ringan untuk dilaksanakan.
Karena dzikir itu bisa dilakukan mulai dari berdiri (misal saat shalat), saat duduk, dan saat melakukan aktifitas sehari – hari.

Dan dzikir itu Allah jadikan mudah, dengan maksud agar semua manusia mampu melaksanakan nya.

Salah 1 nya adalah dzikir “La hawla wa la quwwata illa billah”,

Ini adalah bentuk tawakal seorang hamba.
Dimana ia tidak bisa berbuat apa – apa, selain atas pertolongan Allah.

Maka nya dalam kitab tsb, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah menjelaskan bahwa :
“Berharap dan berdo’a lah hanya kepada Allah”.

Sebagaimana nasehat sahabat Ali bin Abi Thalib r.a.
“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling PAHIT ialah BERHARAP pada manusia”.

Para sahabat dulu telah terbentuk rasa YAKIN dihati mereka.
Maka nya para sahabat selalu “sami’na wa atho’na” atas segala yang Allah dan Rasulullah perintahkan / larang.

Tidak sebagaimana orang Musyrik Quraisy yang meski pun telah ditampakkan segala bukti kebenaran ayat Qur’an, namun TETAP TIDAK YAKIN.

Belajarlah dari beberapa NASEHAT Lukman, diantaranya adalah :

  1. Lupakan segala kebaikanmu kepada orang lain.
    Karena mengingat – ingat segala kebaikan kita itu akan mencederai rasa ikhlas.
  2. Lupakan segala keburukan orang lain kepadamu.
    Karena Allah telah memberi nikmat kepada manusia itu dalam keadaan berlebih.
  3. Tidak ada dosa kecil jika terus menerus, dan tidak ada dosa besar jika selalu diiringi istighfar.

Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyyah Rahimahullah.
Ada 3 hal yang menjadi INTI BAHAGIA manusia, adalah :

  • Jika diuji, ia BERSABAR.
  • Jika diberi nikmat, ia BERSYUKUR.
  • Jika melakukan maksiat, segera BERTAUBAT dengan istighfar.

Karena tidak ada ujian / nikmat yang terjadi secara terus menerus, namun semua pasti akan berputar.

Wallahu a’lam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *