AYAT – AYAT KAUNIYAT

Kajian Ba’da Subuh @ A. Yani Mlg.
Jl. Kahuripan No. 12, Malang.
By. Ust. Prof. DR. Heri Pratikto.
Ahad, 26 Juni 2022.

AYAT – AYAT KAUNIYAT.

(Pendahuluan)

Kita harus perbanyak bersyukur atas segala nikmat Allah, karena sesungguhnya kita tidak akan pernah sanggup utk menghitung segala nikmat Allah.

Sebagaimana ayat.
Allah berfirman :
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar – benar Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
(QS. An- Nahl : 18)

(Kembali ke tema).

Al Qur’an itu Allah turunkan agar manusia bisa men tadabburi nya.

Salah 1 nya terdapat di dalam ayat – ayat kauniyah nya.

Ayat kauniyah adalah :
“Ayat yang menuntun manusia untuk merenungkan segala penciptaan Allah di alam ini”.

Dan agar manusia bisa memahami dan menangkap ayat kauniyah ini, maka Allah telah menyiapkan segala alat yang dibutuhkan, yaitu : pendengaran, penglihatan dan hati yang bening.

Sebagaimana dijelaskan dalam ayat.
Allah berfirman :
“Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur”.
(QS. Al- Mu’minun : 78)

Jika manusia beriman kepada Allah, maka Allah lah yang akan memberi petunjuk kepada hati nya.

Sebagaimana dijelaskan di dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
(QS. At- Taghabun : 11)

Salah 1 ciri orang taqwa :

  • Yang berinfaq di masa lapang dan sempit

Sebagaimana ayat.
Allah berfirman :
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang – orang yang BERTAQWA (133)”

“(yaitu) : orang – orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang – orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan (134)”
(QS. Ali ‘Imran : 133 – 134)

Maka inilah penting nya kita menjalankan ibadah Qurban.

Sebagaimana kisah dari Nabi Ibrahim a.s.
Karena banyak hikmah dari kisah Nabi Ibrahim a.s ini.

Banyak manusia hati nya merasa gundah, disaat kehilangan harta benda nya.

Karena memang itu sudah menjadi fitrah manusia, dimana manusia akan mencintai harta, anak dll.

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa : perempuan – perempuan, anak – anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”.
(QS. Ali ‘Imran : 14)

Manusia adalah makhluk yang sangat Allah muliakan, diatas semua makhluk nya.

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak – cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”.
(QS. Al- Isra’ : 70)

Hal ini bisa di lihat di dalam kisah Nabi Sulaiman a.s saat mengadakan “kompetisi” utk memindahkan singgasana ratu Bilqis.

Disini Allah ingin tunjukkan kelebihan ilmu manusia di atas jin.

Namun ilmu itu hanya bisa di dapat dengan ketaqwaan hati.

Sebagaimana kisah Nabi Ibrahim a.s yang meyakini kebesaran Allah dengan hati dulu, baru diikuti oleh mata nya.
Tujuan nya agar semakin memantapkan keyakinan Nabi Ibrahim a.s atas kebesaran Allah.

Inilah yang Allah jelaskan di dalam kisah Nabi Ibrahim a.s saat memotong burung yang hidup kembali.

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata : “Rabb ku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati”. Allah berfirman : “Belum percayakah engkau?”. Dia (Ibrahim) menjawab : “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap)”. Dia (Allah) berfirman : “Kalau begitu, ambillah 4 ekor burung, lalu cincanglah olehmu, kemudian letakkan di atas masing – masing bukit 1 bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”. Ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana”.
(QS. Al- Baqarah : 260)

Dan jika kita kembali pada peristiwa Qurban, maka ini adalah sebagai perwujudan rasa taqwa dan rasa syukur kita kepada Allah.

Wallahu a’lam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *