Kajian Ba’da Subuh @ A. Yani Mlg.
Jl. Kahuripan No. 12, Malang.
By. Ust. Anas Yusuf.
Sabtu, 30 Apr 2022
Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki populasi umat Islam yang terbesar di dunia.
Namun faktanya umat Islam dalam keadaan yang lemah.
Hal ini dikarenakan kurang nya rasa taqwa yang menimpa kita.
Dan puasa Ramadhan ini jika dilakukan sesuai dengan syari’at yang benar.
Maka akan bisa membawa perubahan.
Karena puncak tujuan syari’at puasa Ramadhan adalah utk menjadikan hamba yang MUTTAQIN.
Dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan”.
(QS. Al- A’raf : 96).
Seorang pahlawan nasional Muhammad Natsir Rahimahullah pernah berkata :
“Apabila Islam hanya beribadah akan didiamkan. Apabila Islam ber ekonomi, maka akan di awasi dan apabila Islam mulai berpolitik, maka akan diberangus”.
Lalu bagaimana agar puasa di bulan RAMADHAN kita ini bisa membawa perubahan ??
Diantara nya adalah :
- Ramadhan harus menjadikan umat Islam BERDAKWAH melawan KEDZALIMAN.
Dalam sebuah hadits.
Rasulullah bersabda :
Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri r.a
Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, (1) Ubahlah dengan TANGAN nya. (2) Jika tidak bisa, ubahlah dengan LISAN nya. (3) Jika tidak bisa, ingkarilah dengan HATI nya, dan itu merupakan selemah – lemahnya iman”.
(HR. Muslim)
- Merubah dengan tangan artinya dengan KEKUASAAN.
Maka umat Islam harus tampil menguasai pucuk kepemimpinan.
Karena politik dan dakwah Islam tidak bisa dipisahkan.
Umat Islam tidak boleh BUTA POLITIK.
Dimana sejak bangun tidur hingga kembali tidur, semua kehidupan manusia akan diatur oleh kebijakan politik.
Sehingga jika umat Islam acuh politik.
Maka kekuasaan akan dipegang orang dzalim yang akan membuat kebijakan politik yang dzalim pula.
- Merubah dengan lisan artinya dengan DAKWAH.
Inilah tugas utama para ulama dan da’i dalam berdakwah. - Merubah dengan mengingkari di dalam hati.
Namun ini selemah – lemahnya iman.
- Ramadhan harus menumbuhkan semangat JIHAD FISABILILLAH umat islam.
Bulan Ramadhan ini membuat hamba akan semakin mudah berjuang membela kepentingan agama Islam.
Baik dengan harta, tenaga dan jiwa nya.
Dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Hudfaifah bin Yaman r.a
Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa yang tidak peduli urusan kaum muslimin, Maka ia bukan golonganku”.
(HR. Thabrani).
Dalam sebuah ayat
Allah berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih ? (10)”.
“(Yaitu) : (1) kamu beriman kepada Allah dan Rasul Nya dan (2) Berjihad di jalan Allah dengan HARTA dan JIWA mu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui (11)”.
(QS. As- Saff : 10 – 11).
- Ramadhan harus menyatukan persatuan Islam (UKHUWAH ISLAMIYAH)
Karena setiap umat Islam adalah SAUDARA.
Sebagaimana dijelaskan di dalam ayat.
Allah berfirman :
“Sesungguhnya orang – orang mukmin itu BERSAUDARA, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”.
(QS. Al- Hujurat : 10)
Namun FAKTA nya ???
Saat ini Umat Islam justru sangat sulit utk bersatu.
Umat Islam mudah sekali terpecah dan mereka saling membanggakan golongan nya.
Dimana masing – masing merasa golongan nya yang paling BENAR, paling SUNNAH dll.
Maka kita harus rubah dakwah kita menjadi dakwah yang menyatukan.
Karena terlalu merasa bangga pada golongan akan menjadikan penyakit ASHABIYAH.
Dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Jubair bin Muth’im r.a.
Rasulullah bersabda :
“Bukan termasuk golongan kami, (1) Orang yang mengajak kepada ashabiyah, (2) Berperang karena ashobiyah dan (3) Mati karena ashabiyah”.
(HR. Abu Dawud).
- Ramadhan dijadikan SYAHRUL TARBIYAH.
Banyak manusia yang memiliki hati yang sakit (qolbun maridh).
Dimana ia tidak pernah tenteram, galau, waswas, cemas, tidak menikmati hidup.
Dan melalui bulan Ramadhan inilah kita akan dibersihkan segala penyakit tersebut.
- Ramadhan menjadikan hamba yang selalu MERASA DIAWASI Allah (MUROQOBAH).
Muraqabah adalah :
“Suatu sifat seseorang yang merasa selalu dilihat dan diawasi oleh Allah”.
Dan banyak nya kemaksiatan yang dilakukan manusia dikarenakan hilang / lemahnya sifat MUROQOBAH di dalam jiwanya.
Dan dengan puasa Ramadhan ini maka sifat MUROQOBAH ini akan semakin dirasakan.
- Ramadhan menjadikan hamba yang memiliki KESHALIHAN SOSIAL.
Yaitu : sikap utk selalu mudah berbagi kepada sesama.
Dan di bulan Ramadhan inilah kita akan semakin mudah dalam berbagi kepada sesama.
- Ramadhan harus MENGGERAKKAN EKONOMI Umat Islam.
Dimana selama bulan Ramadhan ini, betapa besar perputaran uang umat Islam.
Seperti beras zakat fitrah, kue berbuka, baju lebaran dll.
Namun selama ini justru umat Islam hanya sebagai KONSUMEN saja.
Bukan sebagai PRODUSEN.
Padahal inilah potensi ekonomi yang bisa di optimalkan oleh umat Islam.
- Ramadhan sebagai SYAHRUL QUR’AN.
Dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Umar bin Khattab r.a.
Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seseorang dengan kitab ini (Al – Qur’an) dan merendahkan yang lain dengan kitab ini”.
(HR. Muslim).
Dalam sebuah hadits lain.
Dari sahabat Jabir bin ‘Abdillah r.a.
Beliau berkata :
“Suatu saat sahabat Umar bin Khattab r.a menghadap Rasulullah dengan membawa sebuah kitab yang ia dapatkan dari sebagian Ahli Kitab”.
Rasulullah membacanya. Beliau kemudian marah dan bersabda :
“Apakah engkau termasuk orang yang bingung, wahai Ibnu Khattab ? Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan Nya sungguh aku telah datang kepada kalian dengan membawa agama yang putih bersih. Jangan kalian bertanya sesuatu kepada mereka (Ahlul Kitab) karena (boleh jadi) mereka mengabarkan Al Haq kepada kalian namun kalian mendustakan Al Haq tersebut, atau mereka mengabarkan satu kebathilan lalu kalian membenarkan kebathilan tersebut. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan Nya, seandainya Musa a.s masih hidup, niscaya tidak diperkenan baginya melainkan dia harus mengikutiku”.
(HR. Ahmad, dalam musnadnya).
Hal ini dikarenakan Rasulullah KUATIR jika sahabat Umar menjadi terpengaruh oleh ajaran selain Islam.
Karena tidak ada agama yang lebih unggul dari Islam.
“AL ISLAMU YA’LU WA LAA YU’LA ALAIH”.
- Ramadhan harus menjadi SYAHRUL DO’A.
Sebagai manusia yang penuh dosa dan maksiat, maka di bulan Ramadhan ini kita kembali ke masjid dengan memohon kepada Allah
Yaitu dengan memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah.
Insyaa Allah selepas Ramadhan ini akan membawa dampak perubahan.
Asalkan puasa kita dilakukan dengan benar sesuai yang Rasulullah contohkan.
Wallahu a’lam