Toleransi menjadikan kota Malang sebagai Center of Halal Tourism

Malang, 8 Maret 2022

Bertempat di Gedung Kuliah Bersama A20 Universitas Negeri Malang, Pusat Halal  Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang (LP2M UM) mengundang Pimpinan Pemerintah Daerah Kota Malang Walikota Malang H.Sutiaji dan Jajaran Pejabatnya menggelar seminar nasional bertajuk “ Literasi Jaminan Produk Halal dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Pariwisata Halal Indonesia ”.  Dengan menghadirkan para Pakar Halal dibidangnya.

Acara tersebut mendapat support secara maksimal dari 5 Perguruan Tinggi terbesar di Kota Malang yakni 3 Perguruan Tinggi Negeri dan 2 Perguruan Tinggi Swasta di kota Malang, MUI Kota Malang, DMI (Dewan Masjid Indonesia Kota Malang), FUAT-M (Forum Ukhuwah Antar Takmir Masjid Se Malang Raya) serta beberapa Profesional dan lembaga-lembaga di Masyarakat yang penggiat dan koncern tentang Halal.

Sinergitas perguruan tinggi, pemerintah daerah, Lembaga2 Penggiat dan Ormas penggiat Halal kota Malang untuk menguatkan literasi pengembangan ekonomi pariwisata halal. Foto: Feni Yusniaq

Sesi Seminar berupa pemaparan dari Nara Sumber dan Para Pakar di bidang industri Halal dalam acara tersebut adalah :

Pada sesi pertama, diisi oleh :

  • Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanosoedibyo MBA;
  • Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Dr M AqilIrha;
  • Khushu International University Jepang, Prof Satomi Ohgata MA PhD;
  • Halal Institute Universitas Putra Malaysia, Dr Rosmiza binti Bidin.

Sesi dua diisi oleh Ketua Halal Center masing-masing perguruan tinggi di Malang di antaranya

  • Prof Dr Heri Pratikto MSi dari Universitas Negeri Malang,
  • Dr Sucipto STP MP IPU dari Universitas Brawijaya,
  • Dr Begum Fauziyah MSi MFarm dari Universitas Islam Negeri Maliki Malang,
  • Prof Dr Ir Elfi Anis Saati MP dari Universitas Muhammadiyah Malang, serta
  • Dr Novi Arfarita SP MP MSc PhD dari Universitas Islam Malang.

Kegiatan ini dihadiri 60 peserta secara luring dengan protokol kesehatan ketat dan kurang lebih 500 peserta secara daring.

Dalam Sambutan Pembukaan, Rektor UM, Prof Dr AH Rofi’uddin MPd menyampaikan bahwa seminar ini menarik. Terutama sebagai insan akademisi, pihaknya terpanggil untuk berdikusi terkait halal center agar bisa berkontribusi dalam sektor ekonomi dengan optimal.

Rektor UM, Prof Dr AH Rofi’uddin MPd (kiri) bersama Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji (kanan) . Foto: Feni Yusnia

“Industri halal tengah menjadi sorotan saat era normal baru, ketika kebersihan dan higienitas menjadi prioritas saat ini. Dengan adanya UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang menjadi pijakan, diharapkan Indonesia tidak hanya menjadi target pasar dunia, tetapi juga menjadi pemain utama dalam industri halal,” dalam pemaparannya.

Dengan diadakannya seminar nasional ini, lanjut Rofi’uddin, diharapkan kedepan dapat meningkatkan ekonomi sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat Malang.

Wali Kota Malang, Sutiaji dalam sambutannya menambahkan Acara tersebut sangat mendukung Visi Misi Kota Malang Tahun 2018-2023 Yakni Memastikan kepuasan masyarakat atas layanan pemerintahan yang tertib hukum, profesional dan akuntabel yang telah ada dalam Perda 1/2019 tentang RPJMD Kota Malang 2018-2023 terutama pada Visi Misi ke 2 dan 3.

“ Literasi kepada masyarakat terkait sertifikasi halal saat ini perlu terus kuatkan dan digemakan. Terlebih, dalam satu dekade terakhir, industri halal dunia terus berkembang pesat. Nilainya diperkirakan mencapai tiga triliun dolar AS per tahun” lanjut Sutiaji

Ketua Pelaksana seminar nasional ini, Dr Puji Handayati mengatakan bahwa kegiatan ini digagas oleh Halal Center UM yang melihat bahwa potensi tourism di Kota Malang luar biasa. Ditambah, hampir seluruh dunia sekarang tengah menggiatkan halal tourism bergandengan tangan dengan 5 Perguruan Tinggi Besar di kota Malang.

“ Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Indonesia dan warga Malang Raya pada khususnya tentang peran strategis pariwisata halal untuk meningkatkan perekonomian hingga memberikan rekomendasi kepada para pihak terkait pengembangan pariwisata halal,” tambahnya.

“ Sebagai insan akademisi, melihat potensi yang luar biasa di Malang Raya. Selain menjadi kota pendidikan, juga kota pariwisata, sehingga sangat sayang jika potensi besar ini tidak dioptimalkan,” ucapnya.

“ Selain itu, Halal Center menggagas kegiatan guna memberikan literasi pemahaman dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya halal ini. Dengan sertifikasi halal, maka akan terjamin kebersihan hingga kesehatannya,” tukas dia.

Yang menarik dalam seminar ini adalah pemaparan para narasumber mengungkapkan berdasarkan data-data riil International yakni yang melirik potensi Halal justru negara-negara non muslim. Pendapatan paling tinggi dari industri halal ini bahkan dipegang oleh:  

  • Thailand,
  • Australia, dan
  • Selandia Baru, sedangkan proSeminar Nasioan ini semakin dusen ayam halal diraih oleh Brasil.

Namun, Sangat ironis Indonesia dengan jumlah muslim terbesar di dunia justru menempati peringkat 11 dunia.

Dengan diadakannya acara seminar nasional ini semakin dan lebih menguatkan kota Malang sebagai Percontohan kota2 di Indonesia bahwa pentingnya menetapkan Center of Halal Tourism kawasan pariwisata berlabel Halal dalam rangka untuk meningkatkan pertumbuhan Ekonomi Masyarakat kota Malang dengan berkaidah pada norma toleransi dimasyarakat didukung oleh kehalalan produk2 unggulannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *