Kajian Ba’da Subuh @ Al Mukminun.
Jl. Mahakam No. 29, Malang.
By. Ust. Hendra Ubay.
Ahad, 05 Des 2021.
TAMU ISTIMEWA RUMAH TANGGA SAKINAH.
(Pendahuluan).
Perbanyak bersyukur, karena Allah masih memberi kita kemudahan dalam menghadiri shalat Subuh berjamaah, dilanjut mengikuti majelis ta’lim.
Disaat banyak manusia diluar sana, yang masih asyik menghabiskan waktu nya dalam perkara yang sia – sia dan perkara kemaksiatan.
(Kembali ke tema).
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al- Munajjid hafidzahullah (beliau adalah murid senior Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah).
Dimana beliau ini sebenarnya doktor ilmuwan, namun beliau telah diakui keulamaannya karena beliau juga mempelajari Islam dari berbagai ulama.
Dalam sebuah kitab nya yang berjudul “40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga”, beliau menjelaskan tentang beberapa adab dan nasehat utk keharmonisan rumah tangga muslim.
Dan di dalam kitab tsb, salah 1 nya dijelaskan tentang adab bertamu
Maka ADAB jika kita hendak BERTAMU, diantara nya adalah :
1. Dengan kita memberitahu perihal kedatangan kita.
Agar kedatangan kita tidak menjadi “pengganggu” aktifitas tuan rumah.
2. Peka jika melihat tuan rumah mulai menampakkan sikap seperti merasa “terganggu” dengan kedatangan kita.
Spt : beberapa kali tuan rumah melihat jam, dll.
Jika sudah melihat ini, maka hendak nya sikap kita sebagai tamu utk bisa segera pamit dan jangan memperpanjang obrolan kita lagi.
3. Kita datang nya tidak mendadak / datang di saat tuan rumah sedang ada perlu (sibuk).
Selain itu, dalam kitab tsb juga dijelaskan tentang penting nya kita sebagai seorang muslim untuk men SELEKSI TAMU yang datang ke rumah kita
Meskipun sebenarnya kita sebagai seorang muslim, diperintahkan utk MEMULIAKAN tamu.
Namun jika dirasa tamu yang datang tsb terkenal kurang baik akhlak nya, maka sebisa mungkin kita dianjurkan “mencari alasan” utk menolak kedatangan tamu tsb.
Karena dikuatirkan kita justru akan terbawa menjadi obrolan yang tidak bermanfaat & menjurus kepada maksiat.
Spt : ghibah, fitnah, dll..
Maka seleksi lah, dengan siapa kita memilih utk berteman baik.
Sebagaimana hadits.
Rasulullah bersabda :
“Dan permisalan teman duduk yang buruk itu seperti seorang pandai besi”.
(HR. Abu Dawud).
Dalam lafadz hadits lain.
Rasulullah bersabda :
” .. Pandai besi yang bisa membakar rumahmu, pakaianmu atau kau dapati darinya bau yang tidak enak”.
(HR. Al- Bukhari).
Dalam hadits lain.
Dari sahabat Abu Musa r.a.
Rasulullah bersabda :
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak”.
(HR. Al- Bukhari).
Dan dalam hal menseleksi tamu yang datang di dalam keluarga kita ini adalah TANGGUNG JAWAB seorang SUAMI.
Termasuk menseleksi tamu dan teman – teman dari ISTRI dan ANAK – ANAK kita.
Karena suami inilah yang akan Allah minta pertanggungjawaban kelak di akherat.
Sebagaimana ayat.
Allah berfirman :
“Wahai orang – orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu …”.
(QS. At- Tahrim : 6)
Terutama sekali teman dan pergaulan dari anak – anak kita.
Karena jika ada orang tua yang acuh, hingga akhirnya anak mereka salah berteman dengan orang yang salah.
Maka jangan kaget jika suatu saat, orang tua akan mendapati anak kita berkata – kata kasar / jorok, akibat mendengar dan meniru perkataan dari teman bermain nya yang tidak baik.
Kita juga DIANJURKAN utk mengundang tamu yang shalih, utk datang ke rumah kita.
Apalagi jika tamu shalih tsb bisa sampai numpang shalat di rumah kita.
Insyaa Allah hal ini akan membuat rumah kita menjadi jauh lebih berkah.
Sebagaimana ayat.
Allah berfirman :
“Ya Rabb ku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang BERIMAN laki – laki dan perempuan”.
(QS. Nuh : 28).
Kita sungguh SANGAT BUTUH utk di datangi tamu yang shalih.
Apalagi kita bisa sampai menjamu tamu shalih tsb.
Karena suguhan kita tsb bisa menjadi titipan amal jariyah kita kelak.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri r.a.
Rasulullah bersabda :
“Janganlah kamu berteman, KECUALI dengan orang mukmin dan jangan pula memakan makananmu, kecuali orang yang bertaqwa”.
(HR. Ahmad, Abu Dawud)
Namun jika ada tamu fasik yang datang ke rumah, kita tetap menghormati dengan menjamu nya, sambil tak lupa kita mendo’akan nya :
“Semoga hidangan yang kita jamu kepada orang tsb akan membuatnya bisa mendapat hidayah utk berubah menjadi pribadi yang lebih baik”.
Wallahu a’lam.