Mukjizat dan Derita Rasulullah

Kajian Ba’da Subuh @ Al Muttaqien.
Jl. Candi Trowulan No. 65 A, Mojolangu.
By. Ust. Muhammad Syukur.
Kamis, 21 Okt 2021.

MUKJIZAT & DERITA RASULULLAH.

Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa Rasulullah masih hidup.

Padahal Rasulullah telah wafat.

Sebagaimana dalam sebuah riwayat Sirah Nabawiyah

Saat Rasulullah diberitakan wafat.
Mendengar berita ini, sahabat Umar bin Khattab r.a sangat marah dan menghunus pedang nya.

Lalu sahabat Umar berkata :
“Siapa yang mengatakan Rasulullah telah wafat, maka akan kutebas lehernya”.

Maka datang sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a berdiri utk menenangkan kemarahan sahabat Umar bin Khattab r.a.

Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a berkata:
“Barangsiapa di antara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia. Tetapi barang siapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak meninggal”.

Lalu sahabat Abu Bakar r.a membacakan sebuah ayat :
Allah berfirman :
“Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa Rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad) ?. Barang siapa berbalik ke belakang, maka dia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur”.
(QS. Ali ‘Imran : 144)

Mendengar ayat yang sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a bacakan ini, maka reda lah amarah sahabat Umar bin Khattab r.a.

Di dalam kehidupannya, Rasulullah memiliki mukjizat & derita.

  • Dan jika boleh di jujuri, sebenarnya jauh LEBIH BESAR DERITA yang Rasulullah alami dibanding mukjizat yang beliau miliki.

Sepanjang hidup Rasulullah diwarnai dengan ujian dan perjuangan.

Mulai beliau terlahir sudah dalam keadaan yatim, sampai kepada peristiwa menjelang wafatnya Rasulullah yang penuh dengan penderitaan.

Maka sangat wajar jika Rasulullah mendapatkan Surga tertinggi, atas kesabaran Rasulullah dalam menghadapi setiap ujian dan derita yang dialami sepanjang hidupnya.

Karena memang UJIAN TERBERAT itu adalah ujian nya para Nabi dan Rasul.

Selain derita yang dirasakan, namun Rasulullah juga memiliki beberapa mukjizat.

Mulai dari mukjizat yang kecil, hingga sampai kepada mukjizat Rasulullah yang terbesar, yaitu dengan Allah turunkan Al Qur’an.
Karena Qur’an adalah MUKJIZAT TERBESAR di dunia.

Selain itu, juga ada mukjizat yang Rasulullah alami BERSAMAAN dengan derita yang dirasakan.

Contoh nya adalah :

Di saat Rasulullah dakwah di daerah Tha’if.

  • Derita nya adalah :
    Disana Rasulullah mendapat penolakan dakwah dan perlakuan buruk penduduk Tha’if yang melempari batu kepada Rasulullah.
  • Namun saat itu juga terjadi mukjizat yang Rasulullah alami, dimana Rasulullah mampu berbicara dengan malaikat penjaga gunung yang saat itu meminta ijin kepada Rasulullah utk menimpakan bukit ke atas penduduk Tha’if.
    Karena malaikat tsb marah atas perlakuan buruk penduduk Tha’if kepada Rasulullah.

Namun Rasulullah menolak nya dan justru mendo’akan penduduk Tha’if.

Belajar dari kisah tentang segala derita dan perjuangan Rasulullah di sepanjang hidupnya itulah, yang justru banyak memberi HIKMAH & ILMU untuk bisa diteladani, yaitu :

Agar manusia bisa belajar SABAR dalam menghadapi setiap UJIAN hidup yang dialami.

Para sahabat dan ulama salaf juga ada yang memiliki karomah.

Sahabat Umar bin Khattab r.a juga memiliki karomah, diantara nya adalah :

  • Sangat ditakuti oleh syaitan.
    Dimana setiap kali sahabat Umar bin Khattab r.a menempuh suatu jalan, maka syaitan pasti akan mengambil jalan lain karena takut berjumpa dengannya.
  • Sahabat Umar bin Khattab r.a suatu ketika saat sedang berkhutbah di atas mimbar, tiba- tiba beliau berteriak memerintahkan panglima pasukan Islam bernama Sariyah bin Zanim utk naik dan berlindung ke atas gunung.

Ternyata itu instruksi sahabat Umar bin Khattab r.a karena saat itu pasukan Islam tsb sedang terdesak oleh musuh.
Padahal posisi pasukan Islam saat itu berada sangat jauh dari posisi sahabat Umar bin Khattab r.a yang sedang berkhutbah. Namun suara perintah Umar bin Khattab r.a tsb bisa terdengar.

Wallahu a’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *