By. Ust. Azhar Reza.
Selasa, 19 Okt 2021.
(Bagian 03).
Bedah Buku :
“Berkahnya Mengasuh Anak Yatim”.
Karya Adil bin Abdillah As- Sulthon.
(Pendahuluan).
Dalam sebuah hadits.
Dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri r.a
Rasulullah bersabda :
“Seorang mukmin tidak akan merasa puas (kenyang) dengan kebaikan yang dia dengar, sehingga akhir kesudahannya adalah Surga”.
(HR. Tirmidzi).
Maksud nya adalah :
“Seorang mukmin itu takkan pernah puas dengan nasehat dari majelis ta’lim, sampai akhir nya dimasukkan ke Surga”.
Maka sungguh beruntung jika seorang hamba masih mau menerima nasehat kebaikan.
(Kembali ke tema).
Bab. Adab- Adab Terhadap Anak Yatim dan Hak- Hak Mereka.
Sejak kecil kita harus menanamkan aqidah, akhlaq dan adab kepada anak yatim.
Sebagaimana Rasulullah di awal dakwah, selalu menanamkan tentang aqidah terlebih dulu, baru fiqih kemudian.
Dalam sebuah riwayat.
Dari sahabat Ibnu ‘Abbas r.a yang masih kecil.
Rasulullah bersabda :
“Wahai Anak, Sungguh aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat : Jagalah (perintah- perintah dan larangan- larangan) Allah, niscaya Dia akan menjagamu …”.
(HR. At- Tirmidzi).
Dimana berlaku hukum sebab- akibat, yaitu :
Al-jaza min jinsil ‘amal”
“Balasan akan di dapat sesuai dengan amal perbuatan”.
Contoh :
- Ingin anak shalih, maka orang tua harus men shalihkan diri, spt : memperbanyak shalat Sunnah, dll.
Di lain hadits.
Dari sahabat Umar bin Abi Salamah r.a yang masih kecil.
Rasulullah bersabda :
“Wahai Anak, bacalah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang terdekat denganmu”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
Sejak itu, sahabat Umar bin Abi Salamah r.a selalu melakukan nya.
Cara terbaik mengajari anak adalah dengan cara membiasakannya, yaitu dengan cara yang sabar dalam mendidik nya
Dalam sebuah ayat.
Allah berfirman :
“Dan perintahkan lah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya”.
(QS. Ta- Ha : 132)
Jika anak melakukan kesalahan, maka beri hukuman yang tidak menyakitkan, misal nya dengan memukul wajah.
Jagalah keluarga kita dari siksa Neraka.
Sebagaimana ayat.
Allah berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu , penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
(QS. At- Tahrim : 6).
PELAJARAN dari hadits diatas, adalah :
- Tugas pertama seorang ayah adalah bertanggung jawab menjaga anggota keluarga nya agar tidak ada yang masuk ke dalam Neraka.
Jadi tugas pertama seorang ayah BUKAN lah memberi nafkah, menyekolahkan nya, dll.
- Bahan bakar Neraka adalah manusia dan batu, dimana :
- Maksud kata “manusia” pada ayat tsb adalah : orang- orang kafir, manusia dzalim, dll.
- Sedang maksud kata “batu” pada ayat tsb adalah : batu yang berasal dari Tuhan- Tuhan yang mereka sembah selama hidupnya.
Dalam sebuah hadits.
Rasulullah bersabda :
“Geraham orang kafir pada hari kiamat seperti gunung Uhud, lebar telinganya 70 hasta, lengannya spt gunung Baidha, pahanya spt gunung Warakan, dan tempat duduknya di Neraka seperti antara saya dengan Rabadzah”
(HR. Hakim, Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
Jika penghuni Neraka sebesar itu, maka Neraka itu sendiri sungguh sangat besar.
Sebaliknya jika seorang ayah mendidik keluarga nya dengan ketaatan, maka kelak akan kembali berkumpul bersama – sama di Surga.
Sebagaimana ayat.
Allah berfirman :
“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam Surga)”.
(QS. At- Tur : 21).
Bagi orang beriman :
“Kematian hanya beda jam keberangkatan saja, karena Insyaa Allah akan kembali bertemu kelak di Surga”.
Semua Nabi dan Rasul pasti memiliki musuh.
Sebagaimana ayat.
Allah berfirman :
“Dan demikianlah untuk setiap Nabi, Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan- setan, manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan”.
(QS. Al- An’am : 112).
Maksud dari kalimat perkataan yang indah dari musuh Islam, contohnya :
- Semua agama adalah sama.
- Semua agama bisa masuk Surga.
- Dll.
Berhati- hatilah dalam mencari rejeki.
Jangan sampai mencari dengan cara yang haram.
Karena harta HARAM itu MEMBINASAKAN meskipun digunakan utk bersedekah.
Seorang anak yang di didik utk mengenal Allah sejak kecil, maka ia akan tumbuh sbg ksatria- ksatria Islam yang memiliki keimanan yang kuat.
Penyesalan Orang Tua Kelak, adalah :
“Saat hidup meraka lupa mendidik anak- anak nya dengan agama”.
Karena di alam kubur nanti barulah orang tua sadar bahwa yang mereka butuhkan adalah anak yang shalih yang mendo’akan & paham agama, serta pandai membaca Qur’an.
“Bukan anak dengan segudang prestasi dunia, Yang hanya jadi kebanggaan sementara di dunia & tidak bermanfaat sama sekali bagi akherat mereka”
Sedang anak shalih & paham agama itulah yang kelak akan selalu mengirimkan istighfar kepada kedua orang tuanya yang telah wafat.
Sebagaimana hadits.
Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya ada seorang hamba yang diangkat derajatnya di Surga. Lalu ia bertanya : “Bagaimana saya bisa mendapatkan hal ini ?”. Maka dikatakan kepadanya bahwa ini kau dapatkan dengan sebab ISTIGHFAR dari anakmu untuk dirimu”
Syaikh shalih Al Fauzan Rahimahullah berkata bahwa adzab kubur ada 2 yaitu :
- Adzab kubur yang sifat nya terus – menerus.
Ini kelak akan diberikan kepada orang- orang Kafir. - Adzab kubur yang sifat nya sementara.
Adzab yang menimpa sebagian pelaku maksiat dari kaum mukminin.
Salah 1 kontrol mendidik anak yatim adalah dengan menjaga siapa teman nya.
Sebagaimana hadits.
Rasulullah bersabda :
“Seseorang itu berada di atas agama teman dekatnya, maka seseorang dari kalian hendaklah memperhatikan siapa yang akan ia jadikan sebagai teman dekat”.
(HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Syaikh Al Albani).
Penyesalan penghuni Neraka itu, salah 1 nya dikarenakan mereka salah memilih teman semasa hidup nya.
Sebagaimana ayat.
Allah berfirman :
“Wahai, celaka aku. Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab ku”.
(QS. Al- Furqan : 28)
Malik bin Dinar Rahimahullah berkata :
“Setiap pertemanan yang tidak mendatangkan kebaikan apa- apa bagimu, maka jauhi lah”.
Di dalam kitab Tadzkiyatun Nafs.
TEMAN itu ada 2 TIPE, yaitu :
- Teman yang bersifat RACUN.
Ini pertemanan yang membawa kepada kerusakan. - Teman yang bersifat OBAT.
Ini pertemanan yang membawa kepada kebaikan, yaitu teman yang selalu mengingatkan kita kepada akherat.
(Bersambung pada pertemuan selanjutnya).
Wallahu a’lam.