40 Panduan Al-Qur’an dan As-Sunnah

By. Ust. Hanif Abu Keysa.
Selasa, 19 Okt 2021.

(Pertemuan 06)

Kajian Kitab :
“Arba’uuna fii-wiqayati wan-najati minal waba wath-tho’un”.
(40 Panduan Qur’an dan Sunnah utk Membentengi Diri & Mendapatkan KESELAMATAN Dari WABAH & THO’UN).

(Pendahuluan)

Perbanyak lah utk BERSYUKUR dan BERTAQWA kepada Allah, karena :

  • BERSYUKUR itu akan mengikat rejeki yang telah Allah berikan kepada kita, dan akan membuka pintu bertambah nya rejeki kita di masa depan.
  • BERTAQWA itu akan membuka jalan solusi setiap permasalahan hidup kita.
    Dimana semakin BESAR KETAQWAAN, maka Allah juga akan semakin MEMBERI KEMUDAHAN atas segala permasalahan hidup kita.

Karena itu sudah menjadi JANJI Allah.
Sebagaimana di dalam ayat.
Allah berfirman :
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar bagi nya (2)”.

“dan Dia akan memberinya rejeki dari arah yang tidak disangka – sangka nya (3)”.
(QS. At- Talaq : 2 – 3).

Bulan Rabi’ul awal saat ini adalah bulan kelahiran Rasulullah.

Setiap muslim pasti mengaku mencintai Rasulullah.
Namun banyak yang seringkali salah sikap nya dalam menunjukkan kecintaannya kepada Rasulullah.

Maka CARA MENCINTAI Rasulullah yang BENAR, adalah :

  1. Dengan cara MENGHIDUPKAN segala Sunnah Rasulullah, dalam setiap kehidupan kita.

Sebagaimana hadits.
Dari sahabat Anas bin Malik r.a.
Rasulullah bersabda :
“… Dan barangsiapa yang menghidupkan sunnah ku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku akan bersamanya di Surga”.
(HR. At- Tirmidzi).

  1. Mempelajari jejak sejarah hidup & perjuangan Rasulullah (Sirah Nabawiyah).
  2. Benar – benar mengerti tentang perkara apa saja yang diperintahkan & dilarang oleh Rasulullah.
  3. Mencintai Rasulullah melebihi cinta kepada dirinya dan cintanya kepada seluruh manusia.
    Karena itu bukti KESEMPURNAAN iman seorang muslim.

Sebagaimana di dalam hadits.
Dari sahabat Anas bin Malik r.a.
Rasulullah bersabda :
“Salah seorang di antara kalian tidak akan beriman, sampai aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya bahkan seluruh manusia”.
(HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah Riwayat lain.

Suatu ketika Rasulullah sedang bersama sahabat Umar bin Khattab r.a.

Lalu sahabat Umar berkata :
”Ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu, kecuali terhadap diriku sendiri”.

Lalu Rasulullah berkata :
“Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan Nya, iman mu BELUM sempurna. Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri”.

Lalu Umar berkata :
“Sekarang, demi Allah. Engkau (Rasulullah) lebih aku cintai daripada diriku sendiri”.

Lalu Rasulullah berkata :
“Saat ini pula wahai Umar, imanmu telah sempurna”.
(HR. Al Bukhari).

(Kembali ke tema).

  1. Memohon Kepada Allah Keselamatan (dari penyakit & yang tidak diinginkan) utk seluruh anggota badan.

Dalam sebuah riwayat.
Dari sahabat Abdurrahman bin Abi Bakrah r.a.

Dimana Abdurrahman r.a dan ayah nya (Abi Bakrah r.a) adalah sama sama sahabat Rasulullah.

Abi Bakrah r.a adalah seorang sahabat yang pernah datang shalat berjamaah terlambat di belakang Rasulullah.

Lalu sahabat Abi Bakrah r.a lalu langsung melakukan posisi ruku’ sebelum sampai di shaf, sambil berjalan menuju shaf shalat berjamaah.

Selesai shalat, Rasulullah lalu bilang kepada sahabat Abi Bakrah r.a agar tidak mengulangi lagi perbuatan (ruku’ sambil berjalan ke posisi shaf shalat berjamaah).
Namun shalat Beliau sah dan tidak perlu mengulang shalat nya.

Suatu ketika, sahabat Abdurrahman r.a bertanya kepada ayah nya (Abi Bakrah r.a).
“Wahai bapakku, sesungguhnya aku mendengar mu senantiasa setiap hari berdo’a :”

” (1) Ya Allah, selamatkan tubuhku (dari penyakit & yang tidak aku inginkan). (2) Ya Allah, selamatkan pendengaran ku (dari penyakit & maksiat/ sesuatu yang tidak aku inginkan). (3) Ya Allah, selamatkan penglihatan ku, tiada Rabb yang berhak di sembah kecuali Allah. Ya Allah, (4) Sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari kekufuran dan kefakiran. (5) Aku berlindung kepada Mu dari siksa kubur, tiada Rabb yang berhak di sembah kecuali Allah”.

Dimana Ayah nya membaca do’a ini 3x di waktu pagi & petang.

Saat ditanya anak nya apa alasan sahabat Abi Bakrah r.a selalu membaca do’a ini ??

Lalu ayah nya (Abi Bakrah r.a) menjawab :
“Ya wahai anak ku, aku mendengar Rasulullah berdo’a dengan do’a tsb, dan aku senang mengikuti SUNNAH nya”
(HR. Abu Dawud : 5090, dan Al Bukhari dalam Adabul Mufrad : 701).

PELAJARAN dari hadits di atas, adalah :

  1. Mengapa Rasulullah setelah berdo’a memohon perlindungan kepada tubuh kepada Allah, lalu Rasulullah memohon perlindungan terhadap pendengaran & penglihatan ?

Jawaban nya yaitu :
a. Karena dari indera telinga & indera mata itulah, yang menjadi FITNAH TERBESAR manusia dalam hidup.
b. Karena indera pendengaran adalah indera yang pertama kita rasakan sebelum indera penglihatan seorang manusia aktif.

Spt :

  • Rasulullah dapat mengerti dan memahami Ayat Qur’an melalui indera pendengaran.
    Karena Rasulullah seorang yang UMMI (tidak mampu baca & tulis).
  • Seorang bayi yang baru lahir, awal nya bisa mendengar dulu sebelum mampu utk melihat.
  • Saat kita tidur, indera yang tetap berfungsi adalah pendengaran.
  1. Ada nya alam kubur.
    . Ada 3 PERTANYAAN POKOK (utama) dalam kubur, yaitu :

a. Man Rabbuka ?
“Siapa Rabb mu ?”.

b. Ma Dinuka ?
“Apa Agama mu ?”.

c. Man Nabiyyuka ?
Siapa Nabi mu ?”.

Maka nya ada kitab terkenal bernama Tsalatsatul Ushul karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Rahimahullah yang menjelaskan tentang keutamaan mempelajari 3 perkara tsb.

3 pertanyaan UTAMA inilah yang akan ditanya kepada semua manusia di dalam kubur nya.

Dengan mempelajari dan mengamalkannya, kita akan diberikan kemudahan Allah untuk mampu menjawabnya.

Namun ada pula riwayat lain, yang menyebutkan tentang 3 pertanyaan di alam kubur lain nya, yaitu :

d. Ma Kitabuka ?
“Apa Kitab mu ?”.

e. Aina Qiblatuka ?
“Dimana Kiblat mu ?”.

f. Man Ikhwanuka ?
“Siapa Saudara mu ?”

  1. Inilah pelajaran tentang kemuliaan akhlaq para sahabat terdahulu, dalam menunjukkan rasa cinta mereka kepada Rasulullah.
  • Dimana mereka LANGSUNG berusaha mengikuti perbuatan apapun dari Rasulullah, tanpa bertanya apa guna nya.

Spt : sahabat Abi Bakrah r.a yang membiasakan do’a hanya karena ingin mengikuti Sunnah Rasulullah.

  • Berbeda dengan mayoritas kita saat ini, yang seringkali jika ingin mengikuti suatu Sunnah Rasulullah, kebanyakan akan meneliti dulu APA GUNA/ MANFAAT nya.
    Spt : memelihara jenggot, dll.

Sehingga terkesan baru akan menjalankan Sunnah
Jika dirasa TERBUKTI memiliki MANFAAT bagi dirinya terlebih dulu.

  1. Berlindung kepada Allah dari Berubah nya Nikmat Kesehatan.

Sebagaimana hadits.
Dari sahabat Ibnu Umar r.a.
Beliau berkata :
Diantara do’a Rasulullah adalah :
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah engkau berikan dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerah kan dari siksa Mu yang datang secara tiba-tiba dan dari segala kemurkaan Mu”.
(HR. Muslim : 2739).

Sahabat Ibnu Umar r.a ini terkenal sebagai seorang sahabat yang ingin selalu meniru setiap perilaku Rasulullah, sampai kepada setiap hal kecil apapun dari Rasulullah.

  1. Berlindung Kepada Allah Dari Sejelek – jeleknya Penyakit.

Sebagaimana hadits.
Dari sahabat Anas bin Malik r.a.
Beliau berkata bahwa Rasulullah berdo’a :

“Allahumma innii a’uudzu bika minal baroshi, wal junuuni, wal judzaami, wa min sayyi-il asqoom.

“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada Mu dari penyakit belang (kulit), gila, lepra, dan dari keburukan segala macam penyakit”.
(HR. Abu Dawud : 1554).

Sahabat Anas bin Malik r.a adalah salah 1 sahabat yang selalu diberi keberkahan dalam sepanjang hidup nya.

Beliau memiliki banyak harta dan banyak anak, namun semua harta & anak nya.
” TIDAK ada 1 pun yang menjadi fitnah dalam kehidupan sahabat Anas bin Malik r.a sampai wafatnya”.

Hal ini dikarenakan dikabulkan nya do’a Rasulullah, agar Allah senantiasa memberikan keberkahan kepada sahabat Anas bin Malik r.a.

Salah 1 tanda TIDAK BERKAH nya ILMU adalah :
“Saat banyak nya ilmu yang dimiliki, namun TIDAK membuat dirinya menjadi BERAMAL dengan ilmunya”.

  1. Berlindung Kepada Allah Dari Beratnya Musibah.

Sebagaimana hadits.
Sahabat Abu Hurairah r.a.
Rasulullah bersabda :
“Berlindung lah kepada Allah, kalian dari : (1) Beratnya musibah yang tidak mampu ditanggung, (2) Dari datangnya sebab-sebab kebinasaan, (3) Dari buruknya akibat apa yang ditakdirkan dan (4) Gembiranya musuh dari penderitaan yang menimpa”.
(HR. Al Bukhari : 6616).

Berkata Ibnu Bathal Rahimahullah :
” Jahdil Bala adalah setiap apa saja yang menimpa seseorang dari kerasnya musibah, yang tidak mampu dipikul serta ditolak”.
(Dalam Kitab Fathul Bari : 11 / 149).

(Bersambung ke pertemuan selanjut nya).

Wallahu a’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *